BERKAT TUHAN MARI HITUNGLAH!
Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami,
seperti kami berharap kepada-Mu.
(Mzm. 33:22)
Umat sering kali salah menyanyikan refrain dari Kidung Jemaat 439 dengan tidak memperhatikan tanda baca not di atas kalimat “mari hitunglah.” Ada keterangan ritardando (diperlambat) dan a tempo (kembali ke tempo semula). Kalimat “mari hitunglah” yang diperlambat menunjukkan bahwa itu adalah kalimat kunci bagi seluruh pesan yang dihadirkan lagu. Tempo lambat berarti kita menghitung berkat Tuhan itu secara detil dan teliti. Ketika kita menyadari berkat Tuhan dalam detil maka kita akan kuat ketika topan keras melanda kehidupan kita. Kuat karena Tuhan sudah menyatakan kasih dan kebaikan Tuhan yang tak bertara kepada kita.
Memeriksa dan melihat kembali secara cermat dan rinci perjalanan hidup yang sudah kita jalani sangat penting. Di sana kita bisa menyaksikan beragam bentuk konkret kasih setia Tuhan kepada kita. Bahkan, kita bisa melihat hasil kerja Tuhan dalam diam yang begitu setia Dia lakukan tanpa kita menyadarinya. Meskipun kalimat pemazmur berbentuk harapan kepada Tuhan, tetapi landasan untuk berharap kepada Tuhan adalah pengalaman hidup beriman kepada-Nya. Tidak ada hal buruk yang pernah Tuhan lakukan bagi kehidupan kita, dan kita percaya bahwa Tuhan akan melanjutkan karya-Nya.
DOA:
Tuhan, berilah kami kemampuan untuk menghitung kembali
dengan cermat seluruh berkat Tuhan bagi hidup kami
sehingga kami bisa memercayakan hidup kami sepenuhnya
kepada-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama