GEMBALA SEDERHANA YANG BERBAHAGIA
Maka kembalilah gembala-gembala itu
sambil memuji dan memuliakan Allah ….
(Luk. 2:20)
Sesudah rangkaian perayaan Natal usai, sering tampak pemandangan yang agak aneh di gereja. Orang yang hadir di kebaktian minggu berkurang; satu dua dekorasi Natal masih ada, seperti pohon Natal dengan pernak-perniknya, sebagian yang lain sudah dibongkar. Kadang-kadang lebih menyedihkan karena lagu-lagu Natal yang gembira itu sudah tidak dinyanyikan lagi. Di awal tahun yang baru yang dinyanyikan justru lagu Tak ‘Ku Tahu Kan Hari Esok (NKB 49) yang dinyanyikan dengan melankolis dan mendayu-dayu. Gegap gempita Natal Yesus Kristus yang mengumandangkan harapan tiba-tiba begitu saja sirna.
Benar, nasib para gembala itu tidak berubah banyak sesudah mereka menyaksikan Bayi Yesus, namun Injil menyatakan bahwa mereka sangat bersukacita. Sukacita yang didasarkan pada pemahaman dan pengalaman iman bahwa Tuhan bisa dipercaya; bahwa Tuhan tidak pernah ingkar janji. Peristiwa Allah yang Mahakuasa menjadi seorang bayi itu luar biasa hebat bagi mereka. Ia menjadi penanda bahwa Allah bisa melakukan apa saja untuk merawat dan memelihara umat-Nya seperti janji-Nya. Semoga “jalan sederhana beriman” dari para gembala menjadi jalan iman kita juga.
DOA:
Tuhan, kami bersyukur karena sampai saat ini kami dalam kondisi baik,
kendati usia kami semakin lanjut. Karuniai kami sukacita
seperti yang dirasakan oleh para gembala malam itu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama