Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini,

itu berarti bagiku bekerja memberi buah.

(Flp. 1:21-22)

Ada sebuah kisah tentang pohon mangga kecil di halaman rumah. Hari demi hari ia bertumbuh dengan baik dan sehat. Daun-daun yang lebat membuat area di bawah pohon menjadi sangat sejuk untuk anak-anak bermain dan orang tua berkumpul. Ketika waktunya berbuah, pohon itu pun menghasilkan buah yang manis dan enak untuk dinikmati bersama-sama. Begitulah pohon tersebut memberikan sukacita kepada banyak orang selama puluhan tahun. Sampai akhirnya, pohon tersebut pun mati karena usia. Pohon itu ditebang dan batang kayu besarnya dibuat menjadi meja dan kursi-kursi kayu yang ditaruh di bawah pohon lainnya. Pohon ini sampai matinya pun tetap menjadi berkat.

Sobat Lansia, Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa apa yang paling utama bukan tentang seberapa panjang hidup kita, tetapi seberapa bermaknanya hidup kita. Hidup yang panjang pun akan menjadi sia-sia bila tidak diisi dengan hidup yang berbuah melalui pekerjaan bagi Kristus. Karena itulah, di akhir bulan ini, mari kita berkomitmen bahwa kita tidak akan menyia-nyiakan hari tua kita. Selama kita masih hidup, itu artinya Tuhan masih ingin kita berbuah. Sebagaimana sebuah lagu mengatakan bahwa hidup ini adalah kesempatan, yaitu kesempatan untuk berkarya bagi Tuhan.

DOA:

Tuhan, mampukan kami untuk terus berkarya bagi kemuliaan-Mu,

sampai kematian menjemput kami. Amin.