Mazmur 62:2-3, 6-9

Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku,

aku tidak akan goyah.

(Mazmur 62:3)

Seorang pendaki gunung pernah mengatakan, “Ketika saya mendaki gunung, saya menyadari bahwa Allah seperti gunung yang sedang saya daki. Ia kuat dan perkasa!” Bagi pendaki gunung itu, kelelahan yang luar biasa setiap kali mendaki gunung justru menjadi pelajaran baginya untuk selalu mengingat Allah yang kuat. Pengalamannya naik gunung mampu membawanya makin dekat dengan Allah yang dipercayanya.

Pemazmur menggambarkan Allah yang kuat dan perkasa sebagai gunung batu yang kuat dan kokoh. Gunung batu yang menjulang tinggi membuat pemazmur menyadari bahwa Allah sanggup menolongnya dalam semua masalah yang sedang ia hadapi. Allah yang seperti gunung batu itu menjadi tempat ia mencari perlindungan. Allah memberinya ketenangan dan kekuatan dalam segala pergumulannya. Allah juga digambarkan seperti kota benteng. Kota benteng yang melindungi dan menjaga sebuah kota dari semua mara bahaya yang mengancam. Sungguh sebuah penggambaran yang dalam tentang Allah yang begitu dikasihi dan mengasihi pemazmur.

Teens, seperti itu pulalah Allah dalam hidup kita. Kita dapat memercayakan apa pun yang terjadi dalam hidup kita kepada-Nya. Kita dapat yakin bahwa kita aman di dalam tangan-Nya. Masalah yang berat bisa saja sedang mengadang kehidupan kita, tetapi kita pasti bisa menghadapinya. Ingatlah bukan hanya pada masalah kita yang besar, tetapi lebih lagi mengingat bahwa kita mempunyai Allah yang jauh lebih besar dari masalah kita. Jadi, apa yang perlu kita takutkan? Berlarilah kepada Allah yang kuat. Berharaplah pada Dia yang mampu menyelamatkan dan menjadi kekuatan kita. Tidak ada yang lebih kuat daripada Allah yang mengasihi kita. Allah mampu menjaga hidup kita. Allah adalah tempat yang aman untuk menjadi tempat perlindungan kita selamanya. Selamat mengalami perlindungan Allah!