KEPALA BATU
Keluaran 9:1-7
Tetapi Firaun tetap berkeras hati
dan tidak mau membiarkan bangsa itu pergi.
(Kel. 9:7)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kepala batu” adalah kiasan yang berarti tidak mau menuruti nasihat orang; tegar hati; keras kepala. Orang yang berkepala batu berarti orang yang sudah dinasihati bahkan sampai berkali-kali, tetapi tetap membandel. Meskipun sudah tahu salah, tetapi tetap merasa benar. Ketika diingatkan agar tidak melakukan hal yang salah, si kepala batu tetap melakukannya.
Raja Firaun adalah salah satu contoh dari orang yang berkepala batu. Meskipun rakyat Mesir sangat menderita karena Allah telah menjatuhkan empat tulah kepada mereka, tetapi Firaun tetap keras kepala. Peringatan Allah yang disampaikan melalui Musa tidak digubris oleh Firaun. Ia tetap tidak mau membiarkan bangsa Israel yang menjadi budak di negerinya untuk pergi meninggalkan tanah Mesir. Alhasil turunlah tulah yang kelima menimpa Mesir. Allah mendatangkan wabah yang dahsyat atas semua ternak milik bangsa Mesir. Semua ternak orang Mesir mati sedangkan semua ternak orang Israel tak ada seekor pun yang mati. Semua itu terjadi karena kekerasan hati raja Firaun.
Youth, di dalam masa muda kita, penting untuk memiliki keluasan cara berpikir sekaligus kepedulian terhadap sesama. Kaya akan pengalaman sekaligus terbiasa peduli akan menjauhkan kita dari sifat kepala batu. Ada banyak cara untuk memperluas cara pandang dan mengasah kepedulian kita. Menimba ilmu dari orang yang kita pandang berpengalaman adalah salah satu cara untuk memperkaya cakrawala berpikir. Tekun membaca Alkitab dan merenungkannya dapat menjadi sarana mengasah ketaatan kita kepada perintah Allah. Dengan sukacita membantu kesusahan orang lain dapat melatih kita untuk peduli.
- Bagaimana cara Allah mengingatkan Firaun untuk taat kepada Allah?
- Apa yang seharusnya kita lakukan agar terhindar dari sifat kepala batu?
Pokok Doa: Memiliki keluasan cara berpikir sekaligus kepedulian pada sesama.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama