3
Sep

TAAT DALAM SUKA DUKA

“Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah,

tetapi tidak mau menerima yang buruk?”

Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.

(Ayub 2:10)

 

 

 

Kiki menangis sepanjang hari karena ia sedang sakit cacar air. Ia tidak dapat sekolah dan bermain. Tubuhnya terasa gatal dan panas, tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa. Teman-temannya pun tidak dapat menjenguknya, karena penyakit cacar air menular. Kiki ingin marah dan mengeluh karena keadaannya, tetapi ia memilih berdoa memohon kesembuhan.

 

 

Adik-adik, Ayub terkenal kaya raya dan hidup taat kepada Tuhan, namun Tuhan mengizinkannya bangkrut dan jatuh sakit. Istrinya mengeluh dan marah-marah, tetapi Ayub tidak. Mari kita membaca kisah ketaatan Ayub dalam suka dan duka di Kitab Ayub 2:1-10! Meski keadaan Ayub tiba-tiba berubah dan ia hidup menderita, Ayub tidak menyalahkan Tuhan. Ia menunjukkan hidup taat kepada Tuhan bukan hanya saat ia senang, melainkan juga saat mengalami kesusahan.

 

 

Adik-adik, Ayub mengingatkan kita bahwa hidup sebagai orang yang takut akan Tuhan berarti hidup taat melakukan firman-Nya baik dalam suka maupun duka.

 

 

Doa: Bapa di Surga, tolonglah aku supaya tetap taat kepada-Mu baik dalam senang maupun susah. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Multiple Ajax Calendar

September 2020
S M T W T F S
« Aug   Oct »
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
27282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama