DIGENDONG ALLAH
“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu
Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya
dan mau menanggung kamu terus ….”
(Yes. 46:4)
Di Taiwan pernah ada sebuah foto yang sangat menyentuh hati banyak orang sehingga foto itu kemudian tersebar luas ke seluruh dunia. Foto itu tentang seorang anak lelaki yang menggendong ibunya yang sudah tua dengan menggunakan kain sambil memberi makan. Anak lelaki itu diketahui bernama Ding Zhu Ji, berusia 62 tahun. Menurut cerita, ibunya mengalami patah tulang yang membuat ia harus menjalani serangkaian perawatan. Bagaimana seorang anak begitu kasihnya kepada si ibu ketika dia sudah menjadi tua.
Apabila si anak tersebut begitu sayang dan setianya kepada ibunya, bukankah Allah terlebih lagi bagi hidup kita? Dia yang sudah menenun kita di dalam kandungan ibu kita, memberikan kehidupan, merawat kita melalui berkat pemeliharaan, dan bahkan jauh lebih dari itu, ia menyelamatkan dan menebus hidup kita. Yesaya mengungkapkan betapa besar, luas, tinggi, dan dalamnya kasih setia Tuhan dalam hidup kita. Kasih-Nya itu tidak terbatas oleh waktu dan keadaan. Kasih-Nya ada jauh sebelum kita ada, berkarya untuk kita sejak di dalam rahim sampai masa tua kita. Karena itulah kita tidak khawatir, sebab Allah ada dan menggendong kita.
DOA:
Tuhan, tolonglah kami tetap setia di hari tua kami, karena kami tahu Engkau selalu ada bagi kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama