Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata:

“Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?”

(1 Raja-raja 18:21)

Hari ini, Didi akan mengikuti perlombaan mewakili sekolahnya. Namun, Didi gugup sekali. Dia takut mempermalukan sekolahnya, terlebih Tuhan, jika dia tidak bermain dengan bagus. Ibu Kepala Sekolah menasihati Didi. “Di, kamu pasti bisa! Mainkan piano itu sepenuh hati seperti untuk Tuhan. Dia akan menolongmu,” kata Ibu Mida. Didi pun bermain sangat bagus dan beroleh gelar juara.

Adik-adik, apakah kalian pernah tidak percaya diri ketika tampil di depan banyak orang? Mari kita membaca Kitab 1 Raja-raja 18:20-21! Oleh karena Raja Ahab menyembah dewa Baal, Elia ingin membuktikan bahwa TUHAN adalah Allah, bukan Baal. Elia menantang Raja Ahab untuk mengumpulkan rakyat Israel dan nabi Baal yang banyak itu. Elia sangat percaya diri, walaupun hanya ia sendiri nabi Tuhan.

Adik-adik, saat kita melakukan hal baik dan positif, lakukanlah dengan penuh percaya diri, karena Tuhan akan menyertai dan memberkati kita. Namun, tetap rendah hati, ya.

Doa: Bapa di Surga, berikanlah aku kepercayaan diri ketika melakukan hal baik dan positif. Aku percaya Engkau akan memberkatiku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.