Mazmur 56

… kepada Allah aku percaya, aku tidak takut.

Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

(Mazmur 56:12)

Seorang siswa SMP kelas 2, bernama Ryan, mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari kakak-kakak kelasnya. Ia sudah menjadi korban “bully” sejak kelas 1 SMP. Ia diejek karena tubuhnya yang gemuk dan kepandaiannya memainkan alat musik membuat kakak-kakak kelasnya itu iri hati padanya. Di suatu siang, ketika pulang sekolah, Ryan dicegat oleh kakak-kakak kelasnya itu. Ryan sudah merasakan ada hal yang akan dilakukan kakak-kakak kelasnya itu. Namun, tidak ada jalan lain selain harus melewati gang tersebut. Dalam hati ia terus berdoa menyerahkan ketakutannya kepada Tuhan. Tidak diduga, ternyata di belakang Ryan, ada gurunya yang juga berjalan ke arah gang itu karena ia hendak pulang ke rumahnya. Kakak-kakak kelas Ryan yang awalnya ingin memukuli Ryan akhirnya takut dan pergi. Ryan sangat lega dan bersyukur karena Tuhan sudah menolongnya.

Teens, mungkin kita pernah merasakan ketakutan seperti itu. Ceritanya mungkin berbeda, tetapi rasa takutnya sama. Kita takut karena rasanya tidak ada jalan keluar dan tidak ada orang yang bisa menolong kita pada saat itu. Akan tetapi, justru ketika semua hal itu terjadi, kita mampu untuk menyerahkan ketakutan kita kepada Allah. Kita mampu percaya bahwa hanya Allah yang dapat menolong kita. Inilah yang terjadi dalam hidup pemazmur pada waktu itu. Ia sedang berada dalam kondisi terjepit karena ketakutan dikejar oleh orang-orang yang membencinya, dikejar-kejar oleh orang yang ingin mencelakakannya. Namun, justru dari ketakutan itu, ia mampu mengalami kekuatan Allah yang menjaga dan melindunginya.

Teens, siapa atau apa yang mungkin saat ini sedang membuat kamu takut? Ingatlah bahwa kita akan mampu melewatinya, sebab kita percaya kekuatan Allah yang melindungi kita. Ungkapkanlah ketakutan kita kepada Allah. Ia adalah pembela dan pelindung umat-Nya. Tidak ada yang bisa menandingi kuasa-Nya. Oleh karena itu, siapa lagi yang kita takutkan kecuali Allah?