“Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel,

dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi

menjadi nabi menggantikan engkau.”

(1 Raja-raja 19:16)

“Didi, kamu kan sudah dua tahun berturut-turut menjadi ketua kelas. Tahun ini kamu tidak bisa lagi menjadi ketua kelas,” kata Ibu Mida. “Oh, iya ya, Bu. Saya sudah tidak boleh lagi ya,” jawab Didi kepada Ibu Mida. “Sekarang, silakan kamu pilih salah satu teman untuk menggantikanmu,” kata Ibu Mida kepada Didi.

Adik-adik, menjadi ketua kelas tentu menyenangkan, meskipun agak repot. Kita dipercayakan tugas dan tanggung jawab yang lebih besar. Nah, bagaimana kalau kita seperti Didi yang sudah tidak bisa lagi menjadi ketua kelas lalu diminta mencari pengganti? Wah, kadang-kadang ini tidak mudah, lho! Nabi Elia ternyata pernah juga diminta Tuhan untuk mengangkat sendiri penggantinya. Mari kita baca Kitab 1 Raja-raja 19:15-16! Sebagai nabi yang taat kepada Tuhan, Elia berbesar hati mengangkat Elisa sebagai nabi yang akan melanjutkan tugasnya.

Adik-adik, kita juga mesti belajar berbesar hati. Memberi kesempatan kepada orang lain untuk berkarya juga merupakan perbuatan hebat.

Doa: Bapa di Surga, tolong aku untuk berbesar hati memberi kesempatan berkarya kepada teman-temanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.