Maka Maria mengambil setengah kati

minyak narwastu murni yang mahal harganya,

lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya ….

(Yoh. 12:3)

Sobat Lansia tentu tahu lagu tempo doeloe yang demikian syairnya, “Kalau kau benar-benar sayang padaku. Kalau kau benar-benar cinta. Tak perlu kau katakan semua itu, cukup tingkah laku. Semua bisa bilang cinta, semua bisa bilang. Apalah artinya cinta tanpa kenyataan.” Berbicara cinta, maka yang kita inginkan dari pasangan atau anak kita bukan hanya sekadar kata-kata cinta saja, tetapi perbuatan cinta alias tingkah laku.

Demikian juga dengan Tuhan, Tuhan ingin agar kita tidak hanya sekadar berkata, “Aku mencintai-Mu,” tetapi juga melakukan perbuatan-perbuatan yang dilandasi cinta. Hal ini telah dilakukan oleh Maria kepada Yesus. Maria menyeka kaki Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya, hampir setara dengan gajinya selama satu tahun. Tidak hanya itu, ia kemudian menyeka kaki Yesus dengan rambutnya yang notabene adalah mahkota perempuan. Mengapa Maria melakukannya? Semuanya dilakukan karena cintanya kepada Yesus yang telah menyembuhkan Lazarus, saudaranya.

Sobat Lansia, bagaimana dengan kita? Bersediakah kita melakukan perbuatan yang didasari cinta kita kepada Tuhan yang telah lebih dahulu memberikan yang terbaik kepada kita?

DOA:

Ya, Allah, aku ingin memberikan pelayanan

yang terbaik kepada-Mu. Amin.