Yeremia 2:4-13

“… umat-Ku menukarkan kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna.”

(Yer. 2:11)

 

 

 

 

Setiap orang tentu menginginkan ada perubahan di dalam hidupnya: menjadi semakin baik dari waktu ke waktu. Itu sebabnya, setiap akhir tahun orang selalu membuat resolusi; sebuah pengharapan agar di tahun yang baru ia memiliki kehidupan yang lebih baik. Resolusi dibuat sebagai tekad untuk melakukan pencapaian-pencapaian tertentu yang menghasilkan perubahan positif dalam hidup.

 

 

Allah berbicara kepada bangsa Yehuda melalui Nabi Yeremia, “Mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air” (Yer. 2:13). Yehuda telah berpaling dari Allah yang benar; mereka telah meninggalkan kasih-Nya yang mula-mula dan berpaling kepada allah lain. Maka, Allah menegur mereka melalui Yeremia. Dengan keberanian Ilahi, Yeremia melangkah maju mengerjakan perintah Tuhan kepadanya, meski ada harga yang harus dibayar, yakni dimusuhi, dijauhi, dicibir, dilawan dan ditentang oleh orang-orang sebangsanya, termasuk para kerabat dan orang-orang di kampung halamannya.

 

 

Youth, bersikap tegas dan tidak berkompromi dengan dosa sedikit pun adalah sikap yang harus dimiliki setiap orang percaya. Dengan berlaku demikian maka kita tidak akan berpaling dari Allah, justru akan semakin setia mengikuti Dia. Tidak mudah memang hidup dalam jalan Tuhan, ada banyak halangan juga hambatan, tetapi apa pun tantangan yang ada teruslah setia mengikut jalan Tuhan. Jangan hanya karena menghadapi banyak persoalan, kita menjadi lupa akan Allah, apalagi menggadaikan atau mengganti Allah kita dengan allah lain.

 

 

1. Mengapa Tuhan memerintahkan Yeremia menegur bangsanya?
2. Apa yang Anda lakukan agar tidak berkompromi dengan dosa?

 

 

 

Pokok Doa: Kesetiaan mengikut Tuhan.