
PERJANJIAN BARU
Ibrani 8:7-13

“Aku akan menaruh hukum- Ku dalam akal budi mereka
dan menuliskannya dalam hati mereka,
maka Aku akan menjadi Allah mereka ….”
(Ibrani 8:10)
Teens, andaikan kemarin kamu membeli smartphone baru. Setelah dibuka, kamu justru berubah pikiran ingin menjualnya. Bagaimana status smartphone-mu saat ini? Orang akan mengatakan “smartphone bekas.” Tidak lagi baru. Percayalah, meski kamu bersusah payah meyakinkan bahwa kamu belum pernah menggunakan smartphone ini, tidak akan mengubah pandangan orang, bahwa status smartphone milikmu tidak lagi baru atau bekas.
Apa makna “perjanjian baru” yang dituliskan berulang kali di sini? Kalau kemarin baru, lantas besok atau bulan depan tidak bisa dibilang baru. Begitu bukan? Betul. Ini jika kita menggunakan kata Yunani “neos,” berarti “baru” yang berhubungan dengan waktu. Seperti smartphone kamu tidak lagi bisa dibilang baru, karena memang belinya sudah kemarin, apalagi kemasannya sudah dibuka. Tetapi, kata “baru” di sini adalah “kainos” yang bermakna “baru” dari segi kualitas. Sama sekali tak berhubungan dengan waktu. Perjanjian sebelumnya atau perjanjian pertama dikatakan “bercacat” atau tidak baik, sehingga dibutuhkan yang lebih baik. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka” (ayat 10). Akal budi melambangkan kesadaran penuh, sementara hati dapat dikatakan pusat kehendak manusia. Jadi, sekarang umat Allah menaati Tuhan dengan kesadaran penuh dan atas kehendaknya sendiri. Bukan terpaksa karena takut hukuman. Inilah perjanjian baru itu. Perjanjian baru memulihkan hubungan umat Israel dengan Allah. “Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
Teens, apakah kamu juga memiliki perjanjian baru itu? Perjanjian kasih Allah yang diukir dalam akal budi dan hatimu. Jika ya, maka taatilah Tuhan dengan segenap hati, akal budi dan kekuatanmu. Percayalah, ketaatan kepada Tuhan akan membawa kebaikan bagi dirimu, karena Dia adalah Bapa yang merancangkan hal baik bagi anak-anak-Nya!
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama