FIRMAN YANG HIDUP DAN MENERANGI MANUSIA
Yohanes 1:1-9
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
(Yoh. 1:4)
Pernahkah Anda bermain dengan anak kecil? Atau, mengamati seorang kakek bercengkrama dengan cucunya? Coba ingat kembali, apakah gaya dan ucapan anak kecil yang meniru gaya dan ucapan orang dewasa? Atau sebaliknya, si kakek menirukan berbicara dan berulah seperti cucunya? Pada umumnya orang dewasalah, si kakeklah yang bertingkah polah mengikuti bahasa dan gaya cucunya.
Mengapa orang dewasa memilih “bahasa” anak kecil, ketimbang meminta anak kecil memakai “bahasa” orang dewasa? Jawabannya jelas: itulah yang paling logis, agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Sebab, akan sangat sulit, bahkan tidak mungkin anak kecil diminta memakai bahasa orang dewasa.
Allah yang kita kenal adalah Allah yang selalu ingin berkomunikasi dengan kita. Dia ingin memperkenalkan siapa diri-Nya, apa yang dikehendaki-Nya. Dia ingin merangkul kita dengan kehangatan cinta-Nya. Sayangnya, kita tidak selalu mengerti bahasa pernyataan Allah. Syukurlah, Allah tidak menuntut kita memakai bahasa ilahi. Ia memilih bahasa manusia. Allah yang tadinya begitu jauh, kini diam di antara manusia. Firman yang sulit dimengerti, kini menjadi Manusia. Dalam diri manusia Yesus itulah “bahasa Ilahi” menjadi terang-benderang. Manusia menjadi mengerti apa artinya cinta kasih dan pengampunan; pemulihan dan pemeliharaan; kebajikan dan pengorbanan. Manusia dapat membedakan mana terang dan mana yang gelap!
REFLEKSI:
Sang Firman telah datang untuk menerangi hidup manusia,
maka seharusnya tidak ada alasan untuk tidak mengerti kehendak-Nya.
Mzm. 23; 1Sam. 15:32-24; Yoh. 1:1-9
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama