Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?

Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya,

penolongku dan Allahku!

(Mzm. 42:6)

Sekalipun suara Mak Liem sudah mulai bergetar, tetapi matanya tampak berbinar ketika ia bercerita bagaimana dulu ia mengenal Tuhan; bagaimana sukacita meluap dalam hatinya, membawanya dalam berbagai kegiatan pelayanan. Namun, itu dulu ketika ia masih muda dan sehat. Saat ini usianya sudah jauh di atas 60 tahun dan beberapa organ tubuhnya sudah mulai lemah. Pandemi Covid-19 membuat banyak orang seperti dia tidak lagi dapat berkumpul bersama di gereja untuk beribadah, tidak juga dapat berkumpul untuk berolahraga sambil berbagi cerita seperti biasa. Ia harus terus berdiam di dalam rumah. Apakah situasi yang dihadapi membuatnya tertekan, gelisah, dan berputus asa? Sama sekali tidak! Mengapa?

Karena, sama seperti Pemazmur, Mak Liem percaya pada kebaikan Tuhan. Ia menaruh pengharapannya kepada Allah yang sudah menyelamatkan hidupnya. Ia percaya bahwa pada waktunya semua kesusahan dan kengerian yang ada di sekelilingnya pasti akan berlalu. Ia akan melihat lagi kebaikan Tuhan dalam hidupnya dan akan kembali bersyukur kepada Tuhan. Sekalipun situasi yang kita hadapi saat ini tidak mudah, marilah kuatkan hati dan katakan pada diri kita, “Aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”

DOA:

Kami bersyukur untuk hari yang baru di tahun yang baru

yang Tuhan karuniakan kepada kami. Tolong kami untuk tetap berharap

kepada Tuhan, Penolong kami dan Allah kami, dalam situasi apa pun

yang Tuhan izinkan kami jumpai dalam hidup kami. Amin.