KETIKA SATU PERSATU PERGI
Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga
di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya,
maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
(Mzm. 103:15-16)
“Teman-teman saya sudah tidak ada lagi, satu persatu sudah pergi. Sekarang saya sendiri. Sepi,” ungkap seorang ibu. Yang lain berkata, “Saya juga sama, Bu. Kami dulu 12 bersaudara. Sekarang saya juga sendiri. Semua kakak dan adik saya sudah tidak ada lagi. Satu-satu meninggalkan saya. Jika teringat bagaimana selama ini kami saling menjaga dan memperhatikan, rasanya saya jadi tambah sedih.” Rasa sedih karena ditinggalkan teman, saudara, atau anggota keluarga, sungguh tidak kita sukai, tetapi tidak satu pun dari antara kita yang dapat menghindarinya. Perjumpaan dan perpisahan adalah realitas yang harus kita hadapi. Pemazmur mengingatkan bahwa kita manusia memang makhluk yang fana. Keberadaan kita dalam dunia ini tidak untuk selamanya, hanya sementara.
Pemazmur menggambarkan hidup kita hanya seperti rumput atau seperti bunga rumput, yang hari ini ada lalu esok tidak ada lagi, dan juga tidak akan diingat lagi. Sekalipun hidup kita begitu singkat, tetapi dipandang begitu penting dan berharga oleh Allah. Ia peduli pada keadaan kita dan mau menyelamatkan kita. Ia mengasihi kita dengan kasih yang kekal dalam Kristus, yang memampukan kita menghampiri-Nya dalam kekekalan.
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk kehadiran teman, saudara, dan keluarga
dalam hidup kami. Tolong kami melewati kesedihan ketika mereka
satu persatu pergi meninggalkan kami. Ingatkan kami bahwa kasih-Mu
akan membawa kami berjumpa kembali. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama