
BELAJAR DARI MASA LALU!

“… ketika Yang Mahakuasa masih beserta aku,
dan anak-anakku ada di sekelilingku ….”
(Ayub 29:5)
“Santi, Didi, kalian patut bersyukur bisa menikmati hidup yang nyaman sekarang! Waktu Papa seusia kalian, zamannya susah sekali. Mau ke sekolah harus berjalan kaki. Makan enak kalau ada tetangga yang mengadakan pesta. Tidak ada siaran televisi, dan penerangan juga hanya dengan lampu minyak,” kata Papa.
Adik-adik, Papa menceritakan kenangan masa lalu kepada Kak Santi dan Didi. Mari kita membaca Kitab Ayub 29:3-10! Dalam kesusahannya sekarang, Ayub mengingat kembali masa lalu. Ia pernah mengalami masa-masa yang membahagiakan; hidup bersama dengan anak-anaknya, memiliki harta melimpah, dihormati banyak orang. Ketika ia berbicara, orang banyak mendengarnya. Ia bersyukur Tuhan menolongnya ketika mengalami kesusahan.
Adik-adik, Ayub mengajak kita bersyukur dengan hal-hal yang terjadi di masa lalu, baik suka maupun duka. Dengan belajar dari masa lalu, kita semakin merasakan kasih Tuhan yang menolong kita sampai sekarang.
Doa: Bapa di Surga, aku mengucap syukur untuk penyertaan-Mu di masa lalu, masa kini dan masa depan. Dalam nama Tuhan Yesus aku bersyukur. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama