
MEMBENARKAN DIRI

“Pernahkah aku berkata: Berilah aku sesuatu, atau:
Berilah aku uang suap dari hartamu ….”
(Ayub 6:22)
Gigi Tito sakit sekali. Tito menangis sambil memegang pipinya. Tito bingung mengapa dia bisa sakit gigi. “Makanya, jangan malas menyikat gigi sebelum tidur, Tito,” kata Mama. “Ah, Mama, Tito kan sering menyikat gigi!” kata Tito membela diri. “Iya, harus Mama ingatkan dan marahi dulu, baru Tito mau menyikat gigi. Jika Mama tidak ingatkan, Tito lupa deh menyikat gigi!” jawab Mama.
Seperti Tito, kita juga sering membela diri terhadap kesusahan yang kita alami. Adik-adik, Ayub juga pernah membela dirinya di hadapan teman-temannya. Ayub merasa ia selalu melakukan yang benar. Maka, kesusahan yang dialaminya bukan karena dosanya. Mari kita membaca Kitab Ayub 6:22-26! Elifas tidak setuju perkataan Ayub itu. Ia berpendapat Ayub pasti melakukan kesalahan, sehingga Tuhan menghukumnya dengan kesusahan. Ayub sedih mendengar itu dan merasa teman-temannya tidak lagi mendukungnya.
Adik-adik, kesusahan tidak selalu terjadi oleh karena dosa atau kesalahan kita. Oleh karena itu, saat mengalami kesusahan, mari kita tetap dekat kepada Tuhan. Kita dapat melihat pertolongan Tuhan dalam kesusahan yang kita alami.
Doa: Bapa di Surga, aku mau belajar tetap dekat kepada-Mu sekalipun dalam kesusahan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama