Mazmur 99

Raja yang kuat, yang mencintai hukum,

Engkaulah yang menegakkan kebenaran;

hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub,

Engkaulah yang melakukannya.

(Mazmur 99:4)

Thomas Groome dalam buku Christian Religious Education mengatakan bahwa penggunaan istilah Kingdom of God (Kerajaan Allah) sebenarnya kurang tepat. Istilah itu menimbulkan kesan mengenai wilayah tertentu yang diperintah oleh seorang raja (dan wilayah yang lain tidak). Istilah itu berasal dari bahasa Ibrani, Malkuth Yahweh, yang menunjuk sebuah keadaan atau situasi memerintah secara aktif dan bukan menunjuk pada suatu tempat yang diperintah. Dengan demikian, istilah Malkuth Yahweh lebih tepat diterjemahkan dengan istilah Kingship of God atau situasi yang di dalamnya Allah memerintah sebagai Raja. Di tempat mana pun Allah disembah sebagai Raja, di situlah Kerajaan Allah.

Mazmur 99 ini adalah mazmur yang memuji Allah sebagai Raja atas Israel dan seluruh dunia. Allah tidak hanya berkuasa di wilayah Israel, tetapi juga di tempat mana pun Ia diagungkan sebagai Raja (ay. 1). Sebagai sebuah bangsa, Israel mengenali Allah sebagai Raja yang mencintai hukum, menegakkan kebenaran, dan menjalankan keadilan. Mereka merasakan Allah menjadi Raja dalam peribadatan dan doa yang dilayangkan oleh leluhur mereka, yaitu: Musa, Harun, dan Samuel. Allah juga memerintah sebagai Raja dalam perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun menuju Tanah Perjanjian. Salah satu wujud kehadiran Allah yang memerintah adalah penyertaan-Nya dalam tiang awan (ay. 6-7). Allah patut disembah karena memerintah dengan adil. Ia menghukum yang bersalah dan mengampuni mereka yang bertobat dari kesalahannya (ay. 8).

Teens, kita hidup dan beraktivitas di berbagai tempat dan dalam beragam situasi. Di dalam semuanya itu, apakah Kerajaan Allah hadir? Sudahkah Allah disembah, memerintah, dan berkuasa atas seluruh hidup kita di mana pun kita berada dan dalam situasi apa pun? Biarlah Kingship of God hadir dalam segala situasi dan di tempat mana pun.