“Tetapi aku tahu: Penebusku hidup,

dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.”

(Ayub 19:25)

 “Ki, aku sedih sering tidak masuk sekolah karena sakit,” kata Rini kepada Kiki. “Rini, ja-ngan sedih! Kamu pasti sembuh. Kamu harus semangat. Minum obat dan percaya Tuhan pasti menolongmu!” jawab Kiki. “Benar juga ya, Ki, aku jadi semangat lagi,” kata Rini kepada Kiki.

Adik-adik, setiap perkataan kita mem-punyai dampak terhadap orang lain. Perkataan kita bisa menguatkan teman kita. Akan tetapi, jika tidak hati-hati perkataan kita juga dapat membuat teman kita semakin sedih. Mari kita membaca Kitab Ayub 19:25-27! Ayub marah kepada teman-temannya. Awalnya, mereka datang untuk menghibur Ayub, tetapi akhirnya justru menyalahkan Ayub. Perkataan mereka membuat Ayub menjadi patah semangat. Namun, Ayub tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkannya. Tuhan terus menolongnya.

Adik-adik, melalui Ayub, kita belajar bahwa Tuhan tidak per­nah meninggalkan kita. Ia selalu menjaga kita. Pada waktu kita sedih, sakit atau diejek oleh teman-teman, Penebus kita selalu ada.

Doa: Bapa di Surga, aku mau belajar percaya bahwa Engkau selalu menjagaku dan tidak meninggalkanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.