Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain,

dan ampunilah seorang akan yang lain … sama seperti Tuhan telah

mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

(Kol. 3:13)

Dalam hidup, kadang kita harus berhadapan dengan suatu keadaan ataupun dengan seseorang yang menjengkelkan. Dan, sekalipun ada pepatah yang mengatakan “orang sabar disayang Tuhan,” kita akui kadang kita bisa kehabisan kesabaran, bukan karena kita tidak mau disayang Tuhan, tetapi karena saat diri kita merasakan kejengkelan, kemarahan, atau berbagai emosi negatif lainnya, maka akan sulit bagi kita untuk berpikir jernih, sehingga tindakan yang kita ambil cenderung lepas dari kontrol akal sehat. Sehingga, ada orang yang bisa nekat bunuh diri atau membunuh orang lain.

Perasaan jengkel dan marah karena hadirnya situasi sulit atau orang-orang sulit dalam hidup kita harus dihadapi dengan benar, agar tidak membuat kita kehilangan kesabaran, lepas kontrol dan akhirnya melakukan kebodohan. Memang benar, firman Tuhan mengingatkan kita untuk sabar seorang terhadap yang lain, tetapi kesabaran yang dimaksud di sini bukan sekadar menerima dengan pasif perlakuan atau situasi yang tidak baik dan menjengkelkan. Ada tindakan aktif yang dapat kita lakukan untuk menjaga diri kita tetap waras, yaitu melepaskan pengampunan. Pengampunan yang kita lepaskan akan membawa emosi positif dalam diri kita, membuat kita dapat tetap berpikir jernih dan bertanggung jawab.

DOA:

Tuhan, sebagaimana Engkau telah mengampuni kami dan sabar terhadap kelemahan kami, tolonglah kami agar kami pun dapat mengampuni kesalahan sesama kami. Karuniakan kepada kami kesabaran untuk menghadapi kelemahan mereka. Amin.