
HATI-HATI DENGAN UCAPANMU!

Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan.
Apakah faedahnya untuk manusia?
(Pengkhotbah 6:11)
Suatu sore, Kiki dan Mama ke toko kue untuk memesan kue ulang tahun. Kiki melihat Ani, teman sebangkunya, duduk bersama seorang bapak tukang sol sepatu. Kiki memanggil Ani, tapi Ani lari menjauh. Ternyata, bapak tukang sol sepatu itu adalah ayah Ani. Ani malu dengan pekerjaan ayahnya, sehingga ia berbohong pada teman-temannya. Ia me-ngatakan bahwa ayahnya adalah pengusaha sepatu di Semarang.
Adik-adik, hati-hati dengan ucapan kita! Yuk kita membaca Pengkhotbah 6:7-11! Banyak orang rela berbohong untuk menyenangkan orang lain, atau menutupi hal yang sebenarnya. Satu kebohongan akan membuat kita berbohong untuk hal yang lain lagi. Hidup kita menjadi tidak tenang. Lebih baik kita berkata jujur. Sebelum mengucapkan sesuatu, pikirkan juga apakah itu baik dan bermanfaat bagi orang lain.
Adik-adik, mari menjaga ucapan kita! Dengan menjaga ucapan kita, maka kita menyukakan hati Tuhan dan menjaga hati sesama. Terlalu banyak berkata-kata, bisa jadi tidak bermanfaat atau sia-sia.
Doa: Bapa di Surga, tolong aku untuk menjaga ucapanku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama