Mazmur 112

Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya;

orang benar itu akan diingat selama-lamanya.

(Mazmur 112:6)

World Health Organization (WHO) dalam penelitiannya tahun 2000 memosisikan gangguan depresi berada pada urutan keempat penyakit di dunia. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah penderita gangguan depresi makin meningkat dan akan menempati urutan kedua penyakit di dunia. Perkiraan itu seakan menemui jawabannya dengan makin maraknya kasus depresi dan makin meningkatnya penderita depresi dalam keseharian hidup kita. Depresi adalah gangguan medis yang tidak bisa disepelekan. Penanganannya mesti tepat, aman, dan terjamin. Jika tidak, depresi dapat berakibat fatal hingga kematian. Orang depresi telah kehilangan banyak hal sederhana yang dapat membuatnya merasa bahagia.

Mazmur 112 ini dibuka dengan pernyataan bahwa orang yang taat pada perintah Allah akan mendapatkan kebahagiaan dan berkat (ay. 1-2). Memang, siapa pun yang menyembah Allah belum tentu akan menjalani hidup yang serba mudah dan mengalami kebahagiaan. Namun, setiap orang yang taat akan Allah – mereka akan memiliki sifat-sifat seperti Allah: pengasih, penyayang, dan berbelas kasihan (ay. 3-4). Orang yang menaati Allah dan melakukan yang benar memang tidak akan bebas dari kesulitan hidup. Namun, kabar celaka yang akan dihadapi tidak akan melemahkan, sebab mereka beriman hanya kepada Allah saja (ay. 6-7). Penting untuk diperhatikan bahwa kebahagiaan yang sejati hadir bukan sekadar melalui apa yang dimiliki di dunia, melainkan melalui hidup yang teguh beriman hanya kepada Allah. Hidup beriman itu ditunjukkan dengan jalan menjauhi kefasikan dan menjadi penolong bagi sesama yang membutuhkan bantuan (ay. 9-10).

Kebahagiaan tidak dapat dicari. Kebahagiaan itu diciptakan, dihadirkan. Di dalam hidup yang berisi dengan problem depresi, marilah mengusahakan kebahagiaan hadir bagi sebanyak mungkin orang.