Markus 1:21-28

“Roh-roh jahat pun diperintah-Nya

dan mereka taat kepada-Nya.”

(Mrk. 1:27)

 

 

 

Pdt. Eka Darmaputera, seorang teolog Indonesia yang ternama, pernah mencatat demikian, “Pikir-pikir, malang benar ‘nasib’ Allah seringkali kita buat. ‘Hina’-nya serta ‘rendah’-nya Dia, kita perlakukan. Kita memang menyebut-nyebut kata itu setiap saat. Dengan takzim, dengan khidmat, dengan hormat sewaktu kita menyanyikan himne-himne setiap pujian, tatkala kita mengucapkan doa-doa permohonan. Namun, benar-benarkah kita mengingat-Nya? Ataukah, kita sekadar ber’bla-bla-bla’? Dengan latah mulut kita menyebut Dia ‘Maha Kuasa.’ Namun, dalam kenyataan, benar-benarkah Dia yang menguasai hidup kita? Ataukah ada yang lain?”

 

 

Sewaktu Yesus sedang mengajar di rumah ibadat, seseorang yang kerasukan roh jahat datang. “Kerasukan roh jahat” berarti hidup di bawah kendali roh jahat. Orang tersebut tidak memiliki hidupnya sendiri. Yesus mengusir roh jahat dari orang itu berarti Yesus mengembalikan hidup orang yang kerasukan itu. Kini ia waras dan hidup secara sadar sesuai dengan kehendaknya sendiri, bukan roh jahat yang mengekangnya. Peristiwa itu menegaskan bahwa kekuasaan Yesus melebihi dari segalanya, bahkan dari roh jahat sekalipun.

 

 

Youth, terkadang masalah hidup yang menekan berat membuat kita berpikir bahwa tidak ada lagi yang bisa menolong kita. Saat kegagalan menghampiri kita, sering kali pilihan yang diambil adalah menyerah bahkan menjauhi Allah. Ingatlah Allah itu Mahakuasa. Dia sanggup menolong kita. Mari di hari terakhir bulan pertama ini, kita berkomitmen kembali untuk mengandalkan Tuhan senantiasa dan berhenti mengandalkan kuasa lain, termasuk diri kita sendiri.

 

 

1. Apa makna mengusir roh jahat?
2. Apa makna dari menghayati Allah Yang Mahakuasa?

 

 

Pokok Doa: Berserah seutuhnya kepada kemahakuasaan Tuhan.