IBADAH YANG DIPERKENAN TUHAN
… aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah:
itu adalah ibadahmu yang sejati.
(Rm. 12:1)
“Bu Pendeta, saya sedih sekali. Beberapa waktu lalu saya diajak berinvestasi di perusahaan salah satu rekan pelayanan saya. Untuk mendukung dia, saya setuju menginvestasikan dana pensiun saya. Ketika ada masalah dengan kantornya, ia sama sekali tidak memberitahu saya, sehingga saya tetap menyetorkan dana investasi itu melalui dia. Dengan uang tunai yang saya setor, ia mencairkan investasi miliknya dan memindahkan nilai investasi miliknya ke akun milik saya. Sesudah itu, barulah ia memberitahukan bahwa saat ini perusahaan sedang collapse dan mungkin saya akan mengalami kerugian. Bu Pendeta, bagaimana mungkin dalam gereja ada orang seperti itu, tega mengorbankan orang lain hanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri?”
Memang miris mendengar kisah sang bapak, tetapi fakta seperti itu memang masih kita jumpai di tengah-tengah persekutuan kita. Masih ada orang yang suka memisahkan kehidupan imannya sebagai seorang Kristen dengan cara hidupnya sehari-hari. Sehingga, ia bisa tampak begitu saleh ketika sedang beribadah dan melayani Tuhan dalam gereja, tetapi menjadi batu sandungan dalam keseharian. Sobat Lansia, bukan ritual yang akan diperkenan Tuhan, melainkan hidup yang memuliakan Tuhan.
DOA:
Tolong kami, Tuhan, agar kami
dapat mempersembahkan ibadah yang berkenan di hadapan Tuhan,
yang tidak hanya fokus dengan urusan ritual,
melainkan sungguh membawa pembaruan. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama