Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,

yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,

… tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN ….

(Mzm. 1:1-2)

“Pendeta tahu, kami hanya punya satu anak, yang begitu kami kasihi, dan untuk dia kami rela memberikan apa pun yang kami punya. Bahkan kami telah menjual rumah kami dan menyerahkan semua hasil penjualan itu kepadanya. Tetapi sekarang, apa yang terjadi dengan kami? Kami diusir keluar karena istrinya tidak menghendaki kami ikut tinggal bersama dengan mereka. Bagaimana kami hidup sekarang?” dengan sedih seorang bapak bersama istrinya menceritakan apa yang mereka alami saat ini.

Ada teman mereka yang membantu meminjamkan rumah dan memberikan pertolongan. Tetapi, ada juga yang hanya merasa prihatin dengan apa yang mereka alami, lalu menyarankan mereka melakukan ini dan itu. Saat hati penuh dengan kemarahan, kata mereka, ingin rasanya melakukan apa yang jahat seperti disarankan oleh beberapa teman. Tetapi, apakah benar kejahatan yang dibalas dengan kejahatan akan berakhir bahagia? Tidak! Kita tidak akan menjadi bahagia dengan berlaku jahat kepada orang-orang yang jahat terhadap kita. Firman Tuhan berkata bahwa orang yang berbahagia adalah mereka yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, melainkan yang merenungkan firman Tuhan dan yang melakukan kebenaran firman itu dalam hidupnya.

DOA:

Ketika kami diperlakukan dengan tidak benar,

Tuhan tolonglah kami untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.

Beri kami kekuatan untuk tetap melakukan apa yang baik dan benar.

Yakinkan kami, Engkau selalu ada di samping kami. Amin.