Kisah Para Rasul 9:10-19a

Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias.

Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan:

“Ananias!” Jawabnya: “Ini aku, Tuhan!”

(Kis. 9:10)

 

 

 

Susan baru saja menyelesaikan studinya di bidang kedokteran. Ia lantas mendaftarkan diri dalam program Indonesia Sehat yang dikelola oleh pemerintah. Tidak terduga, ia ditempatkan di pedalaman Papua selama lima tahun. Hal ini membuat hatinya gusar karena ia anak kota yang terbiasa dengan kehidupan serba ada dan praktis. Tinggal di pedalaman untuk waktu yang lama, dengan konteks dan budaya yang berbeda, mungkin juga tanpa fasilitas-fasilitas yang biasa digunakan, membuatnya ragu untuk menerima tugas tersebut. Suatu hari ia membaca berita di media massa bahwa masyarakat di Papua mengalami krisis kesehatan, sedangkan tenaga medis yang tersedia sangat minim. Hati Susan tergugah dan ia merasa terpanggil untuk turut menolong mereka.

 

 

Merespons panggilan Tuhan dalam kehidupan kita bukanlah perkara yang mudah. Pada bacaan ini kita melihat bagaimana Ananias merespons panggilan Tuhan meskipun ketidakpastian menantinya kemudian. Tentu ada keraguan dalam benak Ananias untuk melaksanakan panggilan Tuhan itu karena ia diperintahkan untuk menjumpai Saulus yang pada waktu itu dikenal sebagai orang yang ingin membinasakan umat Kristen. Walaupun demikian, Ananias menunjukkan kesiapannya dalam menanggapi panggilan dan mengikuti perintah Tuhan.

 

 

Tahun yang baru adalah tantangan baru bagi kita. Ada ketidakpastian terbentang di depan mata kita. Namun, ingatlah bahwa Tuhan memanggil kita untuk suatu pekerjaan yang mulia. Pekalah terhadap panggilan Tuhan di tengah dunia dan miliki kesiapan dan keteguhan hati untuk melaksanakannya. Tuhan akan memakai kita untuk sebuah rencana-Nya yang indah.

 

 

1. Apa yang meyakinkan Ananias untuk melakukan panggilan dan perintah Tuhan?
2. Apa panggilan Tuhan bagi kehidupan Anda sekarang?

 

 

Pokok Doa: Kesiapan untuk menghadapi ketidakpastian.