ALLAH YANG SUKA HUMOR
Kejadian 21:1–7
“Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang
mendengarnya akan tertawa karena aku.”
(Kej. 21:6)
Gus Dur —mantan presiden kita— adalah orang yang suka humor. Humor adalah cara manusia untuk mencairkan ketegangan, membuat hidup jadi lebih ceria, menghilangkan rasa takut dan sebagainya. Ketika rezim komunis Uni Soviet mengekang kebebasan warganya, orang Rusia mengejek dan menertawakannya. Maka terbitlah buku kumpulan humor yang berjudul “Mati Ketawa Cara Rusia.”
Allah Israel ternyata suka humor. “Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa” (Mzm. 2:4). Abraham berumur seratus tahun ketika anaknya lahir. Sara sedikit lebih muda daripada Abraham. Sesudah Ishak lahir, Sara berkata bahwa Allah membuatnya tertawa. Sara tertawa karena harus menggendong Ishak, anaknya sendiri, yang orang lain sangka sebagai cucunya. Ketimbang merasa kesal, menggerutu, atau marah, Abraham dan Sara tertawa bersama Allah yang sudah menggenapi janji-Nya dengan membuat Sara melahirkan.
Banyak hal yang dapat membuat kita merasa kesal atau marah. Ketimbang begitu, lebih baik kita meniru Abraham dan Sara dalam menyikapinya. Ketika tertawa, hati kita merasa lega. Hati yang gembira menimbulkan hormon endorfin yang membuat pikiran bekerja lebih efektif untuk mencari jalan keluar atas persoalan yang dihadapi. Penulis Amsal mengingatkan: “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Ams. 17:22).
REFLEKSI:
Banyak tertawa membuat hidup jadi indah dan menyenangkan.
Mzm. 105:1-11, 37-45; Kej. 21:1-7; Ibr. 1:8-12
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama