Ibrani 4:1-13

Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh,

bagi umat Allah.

(Ibr. 4:9)

 

 

 

Di jalur jalan tol dengan jarak tempuh yang jauh, umumnya tersedia beberapa rest area. Rest area merupakan lokasi persinggahan yang aman dan nyaman bagi para pengguna jalan tol. Di rest area ini, orang-orang mengalami rest time, yaitu berhenti sejenak, beristirahat, makan-minum, dan berbenah diri. Di rest area dengan rest time yang baik ini, pengguna jalan dapat disegarkan kembali untuk melanjutkan perjalanan hingga tiba di tujuan dengan selamat.

 

 

 

Orang Yahudi juga mengenal waktu beristirahat yang disebut hari Sabat. Pada hari Sabat, semua orang berhenti bekerja untuk menenangkan diri pasca kerja seminggu. Sayangnya, sebagian besar orang Yahudi hanya mengenal Sabat sebagai waktu peristirahatan dalam hidup. Mereka, khususnya kalangan Saduki, tidak percaya adanya kehidupan di balik kematian dan surga. Surat Ibrani di atas menegaskan bahwa hari Sabat adalah lambang untuk hari peristirahatan kekal. Pengikut Kristus kelak akan memasuki rest area dan rest time di kekekalan surgawi. Di sana semua orang akan berhenti bekerja, berlelah, atau mengeluh. Penulis Surat Ibrani mengajak umat agar “baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh …” (ay. 11).

 

 

Youth, selama di dunia ini kita berlelah oleh berbagai pekerjaan, kesibukan, dan pergumulan yang berat. Untuk itu, pandai-pandailah menemukan tempat dan waktu untuk menenangkan diri. Carilah pola yang baik untuk selalu mengalami pemulihan tubuh, pikiran, dan hati agar tetap sehat dan kuat. Di dalam semua itu, tetaplah fokus pada kekekalan surgawi. Dengan begitu, baik kita bekerja atau beristirahat, kita tetap mengharapkan kebahagiaan surgawi.

 

 

1. Menurut Surat Ibrani, mengapa orang bisa tidak masuk ke perhentian surgawi?
2. Selama ini, bagaimana cara Anda mengatasi ketegangan dan kesibukan hidup?

 

 

Pokok Doa: Fokus diri untuk selalu terarah pada kebahagiaan surgawi.