CURHAT
Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya,
kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.
(Mzm. 142:3)
Kobe Bryant adalah salah satu ikon olahraga basket Amerika. Pada 26 Januari 2020, ia bersama putrinya tewas dalam kecelakaan helikopter. Beberapa bulan setelah kepergiannya, dalam peringatan hari ulang tahunnya, Vanessa, istrinya, menulis di Instagram, “Aku mencintaimu dan merindukanmu lebih dari yang bisa aku ungkapkan …. Aku benar-benar hancur. Sebanyak keinginanku menangis yang ingin kulepaskan, sebanyak itu pula aku memasang senyuman di wajah ….”
Memang tidak mudah bila kehilangan orang yang kita sayangi. Bahkan, banyaknya tahun yang lewat pun, tidak bisa menghapus semua rasa sedih dan kehilangan itu. Kita memang tidak perlu menyembunyikan atau menekan kesedihan itu, sebab hanya akan menambah kesedihan itu sendiri. Biarkan diri kita mengungkapkannya, entah lewat tulisan, tangisan, cerita, dan sebagainya. Jika kita tidak mampu mengungkapkannya kepada sesama, kita bisa mengungkapkannya kepada Tuhan seperti dilakukan Pemazmur saat ia merasa kesesakan dan ketakutan. Ia mencurahkan segalanya di hadapan Tuhan dan memohon pertolongan-Nya. Obat pengurang kesedihan adalah justru dengan mengungkapkan kesedihan itu sendiri.
DOA:
Tuhan, kala kesedihan merasuk di hati, hiburkanlah diri kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama