Yohanes 3:1-13

“Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging,

dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.”

(Yoh. 3:6)

 

 

 

Kelahiran merupakan momen yang membahagiakan. Tangisan bayi yang baru lahir segera disambut dengan meriah oleh orang-orang di sekitarnya. Tidak sedikit pula yang mengadakan pesta untuk merayakan kelahiran seseorang. Bahkan, setiap tahun selalu diperingati hari kelahirannya. Hal ini menunjukkan betapa penting dan membahagiakannya sebuah kelahiran.

 

 

Demikian halnya dengan Allah. Ia selalu rindu menanti kelahiran baru anak-anak-Nya. Allah ingin anak-anak-Nya menikmati dan mengalami kehidupan surgawi yang penuh sukacita. Kehidupan surgawi tidak bisa diperoleh dengan pengetahuan agama dan kesalehan semata. Sebagai seorang Farisi yang taat menjalankan hukum Taurat, pengetahuan dan kesalehan Nikodemus tidak diragukan lagi. Akan tetapi, dia belum memahami makna lahir baru. Yesus menjelaskan bahwa orang dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah jika dilahirkan kembali. Kelahiran baru itu terjadi ketika ia percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Manusia baru harus dilahirkan dari air dan Roh. Air merupakan tanda pentahiran, sedangkan Roh dicurahkan untuk memberikan pembaruan. Itulah yang dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Kristus, yaitu mereka dibaptiskan dalam air dan juga di dalam Roh Kudus yang diutus-Nya.

 

 

Pengetahuan agama dan kesalehan kuat, bukan jaminan memahami dan mengalami lahir baru. Becermin dari Nikodemus, sudah berapa lama kita menjadi Kristen? Apakah kita telah mengalami pembaruan rohani dan kelahiran baru yang sejati? Youth, jika belum, undanglah Yesus masuk dan bertakhta dalam hatimu. Terus nyatakan pembaruan itu dalam hidupmu.

 

 

1. Apakah artinya “dilahirkan kembali dari air dan Roh”?
2. Pembaharuan rohani apa yang sudah kamu rasakan dalam hidupmu?

 

 

Pokok Doa: Komitmen untuk mengalami kelahiran kembali.