Ibrani 12:1-3

Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan

yang sehebat itu terhadap diri-Nya ….

(Ibr. 12:3)

 

 

 

“Kerja tidak akan mengingkari hasilnya.” Itulah prinsip yang dipegang para pekerja keras. Orang yang giat bekerja pasti akan menuai hasil baik. Sedangkan, pemalas pasti menuai hasil buruk, bahkan tidak menuai apa pun. Kebenaran prinsip itu telah memberi semangat dan pengharapan bagi banyak orang untuk terus bekerja dengan sabar dan tekun sekalipun mengalami banyak kendala, tantangan, dan bantahan dari para pengkritik yang hanya pandai bicara.

 

 

Jemaat penerima Surat Ibrani merupakan orang-orang Yahudi yang berada di perantauan. Sebagai perantau, mereka berada dalam berbagai kesulitan ekonomi maupun sosial. Iman mereka kepada Kristus telah menyebabkan derita dan kecaman besar dari orang-orang Yahudi yang menolak kemesiasan Kristus. Untuk itu, penulis Ibrani mengajak jemaat untuk selalu mengarahkan hati kepada Kristus, yang membawa iman jemaat kepada kesempurnaan. Jemaat dihibur untuk mengikuti teladan Kristus, yang rela mengabaikan kehinaan saat memikul salib. Demi tujuan utama, yaitu keselamatan manusia, Kristus telah menanggung banyak bantahan. Namun, Ia taat dan setia kepada kehendak Bapa. Jemaat pun diminta agar tidak lemah dan putus asa dalam memelihara imannya sekalipun sesaat harus menanggung beban dan bantahan dunia ini.

 

 

Youth, kritik dan bantahan atas iman dan ibadah kita kepada Kristus akan selalu muncul. Karena iman kita, jangan terkejut jika usaha kita dihambat, promosi kita dijegal, lamaran kita ditolak, dan kita difitnah dalam berbagai hal. Seperti Kristus dibenci, demikianlah kita dibenci. Namun, jangan menyerah. Kuatkan hati. Tujukan terus mata batin kepada Kristus. Upah kita besar di surga!

 

 

1. Mengapa Tuhan Yesus begitu rela menempuh jalan derita menuju kayu salib?
2. Penderitaan apa saja yang telah Anda hadapi dalam perjalanan iman Anda?

 

 

Pokok Doa: Komitmen untuk setia menanggung derita dan bantahan.