Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus
dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.
(2Tim. 4:11)

Sulit rasanya kembali memberi kepercayaan kepada orang yang pernah gagal mengemban kepercayaan yang kita berikan. Kita takut kembali kecewa. Perasaan seperti ini pernah juga dirasakan Paulus terhadap Markus. Markus pernah melayani bersama Paulus dan Barnabas. Hanya saja, sebelum perjalanan pelayanan selesai, Markus telah lebih dulu meninggalkan mereka. Ketika Paulus dan Barnabas akan melakukan perjalanan pelayanan selanjutnya, Markus ingin kembali bergabung dengan mereka. Menurut Paulus, orang yang pernah meninggalkan mereka dalam perjalanan, tidak mereka butuhkan dalam tim pelayanan mereka. Namun, Barnabas tidak berpikir demikian. Menurutnya Markus perlu diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Perbedaan sudut pandang membuat Paulus dan Barnabas memilih untuk melanjutkan pelayanan mereka secara terpisah.

Dengan berjalannya waktu, Paulus akhirnya melihat bahwa Markus telah menggunakan kesempatan yang diberikan Barnabas dengan baik. Sehingga, bukan hanya bagi Barnabas, bagi Paulus pun pelayanan Markus dinilai sangat berarti. Dengan besar hati Paulus mengakui kesalahannya dalam menilai Markus dan memperbaikinya. Kiranya Tuhan menolong kita berbesar hati seperti Paulus.

DOA:
Tuhan, berikanlah kepada kami kebesaran hati untuk mengakui
kesalahan kami dalam menilai dan bersikap terhadap sesama
kami. Juga, karuniakan keberanian pada kami untuk memperbaiki
kesalahan kami. Amin.