4
Feb

YANG UTAMA

Markus 7:1-8

“Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adatistiadat manusia.”
(Mrk. 7:8)

 

Pada beberapa suku di Indonesia khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya adat sering kali menempati posisi yang pertama dan utama. Karena itu, bila ada orang yang tidak peduli pada adat, maka mereka akan disebut “tak tahu adat”. Sebutan itu sejatinya adalah penghinaan.

 

Yesus adalah orang Yahudi. Murid-murid- Nya pun orang Yahudi. Mereka pasti mengetahui adat istiadat yang berlaku bila mereka hendak melakukan segala sesuatu sesuai aturan yang berlaku. Namun, melalui teks Alkitab hari ini, kita melihat demonstrasi kuasa Yesus dalam memaknai adat istiadat dalam kaitannya dengan perintah Allah. Alih-alih menegur dan memarahi para murid yang makan tanpa mencuci tangan lebih dahulu, Yesus justru membela mereka di depan orang Farisi dan ahli Taurat. Ia tidak menolak adat. Ia tidak mengabaikannya. Namun, bagi Yesus ada yang lebih utama daripada sekadar menjalankan adat, yakni menjalankan perintah Allah. Yesus menempatkan adat di bawah perintah Allah. Teguran itu disampaikan-Nya sebab Ia yakin bahwa orang Farisi dan ahli Taurat itu bersikap munafik. Kelihatannya saja mereka memuji Allah, tetapi hanya dengan mulut, padahal hatinya jauh dari Allah.

 

Youth, adat atau kebiasaan yang biasanya terkait dengan sopan santun atau perilaku adalah hal yang penting dan tidak boleh diabaikan. Adat juga tidak harus dipertentangkan dengan perintah Allah. Yang penting kita melakukan semua itu dengan sungguh-sungguh, bukan munafik. Bukan sekadar agar dipuji orang atau apalagi untuk menyalahkan orang lain. Yang utama tentu saja menjalankan perintah Allah melalui berbagai kebiasaan yang ada.


1. Mengapa Yesus tidak menegur para murid yang melanggar adat?
2. Bagaimana kita menjalankan adat yang selaras dengan perintah Allah?

 

Pokok Doa:

Agar kita tidak menjadi orang yang munafik.

Multiple Ajax Calendar

February 2023
S M T W T F S
« Jan   Mar »
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama