Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita.”
(1Sam. 7:12)

Hari itu, di peringatan ulang tahunnya yang ke-80, Opa Ren sangat senang. Betapa tidak, dalam masa tuanya ia bisa melihat anak-anak, para menantu dan cucu-cucu berkumpul bersama, berbagi kisah dan canda tawa. Ia tidak menyangka akan ada hari seperti itu dalam hidupnya. Sejak kecil ia sudah meninggalkan rumah orangtuanya untuk bekerja karena orangtuanya sangat miskin. Satu hal yang ia syukuri adalah bahwa dalam perjalanan itu ia mendapat kesempatan untuk mengenal Tuhan Yesus, Penolongnya. “Eben-Haezer,” gumamnya, “Sampai di sini Tuhan menolong kita.”

Sobat Lansia, bangsa Israel telah menetap di tanah yang dijanjikan Tuhan, tetapi kehidupan mereka di sana tidak seperti yang mereka pikirkan dan harapkan. Bukan karena Tuhan tidak mengaruniakan apa yang baik kepada mereka, melainkan karena mereka telah berlaku tidak setia kepada Tuhan dan mengikut allah bangsa-bangsa lain. Karena itu, Tuhan menyerahkan mereka ke tangan orang Filistin. Namun, Samuel berkata bahwa jika mereka meninggalkan allah bangsabangsa dan kembali kepada Tuhan, Tuhan akan melepaskan mereka. Mereka akan melihat dan berkata, “Eben-Haezer, sampai di sini TUHAN menolong kita.”

DOA:
Tuhan, tolong kami untuk setia mengiring Tuhan di sepanjang hidup kami, agar kami dapat terus melihat bagaimana Tuhan berkarya dalam hidup kami dan kami dapat terus berkata, “Eben-Haezer! Sampai di sini Tuhan menolong kami,” Amin.