Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata,
bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
(2Korintus 4:7)

Bapak Daud Paramarta bekerja sebagai seorang auditor di sebuah perusahaan di kepulauan Riau. Setiap kali melakukan audit, ia selalu menyempatkan diri mengadakan persekutuan, melayani kebutuhan rohani orang-orang Kristen yang bekerja di perusahaan tersebut. Itu sebabnya Pak Daud dikenal sebagai seorang auditor berhati misi. Hati untuk misi itu tidak hanya ada dalam diri Pak Daud, tetapi juga dalam diri Ibu Diana Paramarta, istrinya. Ketika Pak Daud lebih dulu kembali ke surga, Bu Diana melanjutkan pekerjaan pelayanan tersebut. Sehingga, persekutuan karyawan itu berkembang menjadi jemaat POUK, dan tidak hanya di satu tempat, tetapi di beberapa tempat. Mereka berdua hanyalah orang-orang biasa, tetapi Tuhan berkenan memakai hidup mereka.

Tuhan tidak selalu memakai orang-orang besar untuk melakukan pekerjaan-Nya. Kadang Ia memakai orang-orang biasa dengan banyak kekurangan dan keterbatasan seperti Bapak dan Ibu Daud Paramarta. Juga seperti kita. Sobat Lansia, Paulus dan rekanrekannya juga mengakui, bukan karena mereka kuat dan hebat sehingga dapat melakukan banyak pekerjaan besar bersama Tuhan. Mereka hanyalah bejana tanah liat yang rapuh dan ringkih. Mereka bisa karena Tuhan berkenan memakai dan menguatkan.

DOA:
Dalam kerapuhan kami secara fisik, kami tidak tahu apa yang dapat kami lakukan bagi Tuhan. Kadang kami memilih diam dan berhenti bekerja bagi Tuhan. Tolong kuatkan kami untuk menyelesaikan pekerjaan yang Tuhan mau kami lakukan. Amin.