
TIDAK PERLU MEMBALAS
Bacaan: Mazmur 18:1-6, 43-50

Ya TUHAN …, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
(Mzm. 18:3)
Pangeran Hamlet dari Denmark merasa sangat marah atas kematian ayahnya. Ia menuduh pamannya, Claudius sebagai pembunuh ayahnya. Apalagi kemudian, Claudius mengambil takhta dan menikahi ibunya. Hamlet pun berencana membalas dendam. Namun pembalasan dendam ini berakhir sangat tragis. Seluruh keluarga kerajaan binasa dan takhta pun dikuasai oleh raja dari negeri lain.
Sahabat Senior, ketika kita merasa marah karena orang telah memperlakukan kita dengan buruk, mungkin kita pun berniat untuk membalaskan rasa sakit hati kita. Namun, pembalasan seringkali berakibat buruk. Kita perlu belajar dari pemazmur. Saat ia berada dalam kesesakan karena musuh yang menindasnya, ia tidak melakukan pembalasan. Sebaliknya, ia berserah diri kepada Tuhan. Ia mengakui penderitaannya dan berlindung kepada Tuhan. Ia percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkannya. Sahabat Senior, apabila keinginan untuk membalas dendam menghantui diri kita, marilah kita berserah kepada Tuhan. Biarlah Tuhan yang bertindak menurut apa yang dipandang-Nya baik. Dengan demikian, hati kita pun menjadi lebih tenang dan damai, serta terhindar dari akibat yang lebih buruk.
DOA:
Tuhan, redakanlah segala dendam yang menggelora dalam hati kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama