
DALAM IMPITAN MALAPETAKA
Bacaan: Mazmur 88

Sebab jiwaku jenuh dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.
(Mzm. 88:4)
Saat Mary Catlett, istri yang sangat dicintainya meninggal dunia, John Newton merasa sangat kehilangan. Dalam salah satu tulisannya, ia mengatakan, “Aku merasa agak aneh tanpamu, dan setiap ruangan tampak kosong tanpa kehadiranmu. Bank Inggris pun tidak bisa mengompensasi kehilangan yang aku rasakan ini.” Dengan kepergian istrinya, Newton merasa dunia tampak ikut mati bersamanya. Ia merasa seperti banteng yang tertangkap jaring.
Mazmur 88 mengungkapkan penderitaan dan kesesakan pemazmur. Penderitaan luar biasa yang dirasakan oleh pemazmur, yaitu kenalan yang menjauh serta dianggap sebagai kekejian bagi orang lain, bisa disamakan dengan kematian itu sendiri. Pemazmur merasa seakan tidak ada pertolongan dari siapa pun, bahkan Tuhan pun seakan berpaling darinya. Meskipun begitu, pemazmur tetap mengarahkan diri kepada Tuhan. Sahabat Senior, saat kita mengalami apa yang dirasakan oleh pemazmur atau Newton, bagaimana sikap kita? Apakah yang akan kita lakukan? Masihkah kita juga tetap setia dan berharap akan pertolongan Tuhan? Hal ini tentu tidak mudah. Namun, biarlah kita mau belajar untuk tetap tertuju kepada Tuhan sekalipun jiwa kita merasakan malapetaka dan hidup kita sudah dekat dengan dunia orang mati.
DOA
Tuhan, kuatkanlah kami saat malapetaka bertubi-tubi menimpa kami dan dunia orang mati menghampiri kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama