1 Korintus 10:23-33

“Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi tidak semua berguna. “Segala sesuatu diperbolehkan,” tetapi tidak semua membangun.

(1 Korintus 10:23)

Dalam sehari, berapa jam rata-rata yang kamu habiskan untuk scrolling TikTok atau Instagram? Rasanya berjam-jam menghabiskan waktu untuk bermedia sosial sudah bukan sesuatu yang asing lagi bagi kita. Bisa dikatakan bahwa media sosial sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari manusia. Bahkan, media sosial menjadi kebutuhan manusia karena mendatangkan manfaat. Peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita ketahui dalam hitungan detik hanya melalui TikTok, Instagram, atau Twitter. Apa pun informasi yang kita butuhkan tersedia di media sosial, mulai dari yang valid sampai yang hoax. Media sosial dapat menjadi sangat penting dan berguna, tetapi juga dapat membawa dampak buruk. Karena itu, kita perlu bijak dalam menggunakan media sosial.

Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Korintus bahwa memang segala sesuatu diperbolehkan, tetapi tidak semua berguna dan membangun (ay. 23). Ia mengatakan demikian karena ada orang-orang Kristen yang makan persembahan berhala, dan itu membuat saudara sesama Kristen menjadi keberatan (ay. 28). Memang tidak ada yang salah dengan itu karena semua makanan berasal dari alam yang adalah milik Allah. Jika makan dengan mengucap syukur, mengapa harus ada orang lain yang merasa keberatan? Namun, Paulus menasihati jemaat untuk bijaksana. Jangan sampai kebebasan mereka merusak relasi dengan orang lain (ay. 32).

Teens, Rasul Paulus memang bicara soal makanan, bukan media sosial. Namun, prinsipnya dapat kita pakai dalam bermedia sosial dengan bijak. Tidak ada yang salah jika kita aktif bermedia sosial dan mengekspresikan diri di media sosial, selama itu berguna. Namun, ingat kata Paulus, tidak semua yang boleh itu berguna dan membangun. Karena itu, pakailah media sosial dengan bijak sehingga ia berguna dan membangun diri kita dan orang lain. Yang paling utama, pergunakanlah itu untuk kemuliaan Tuhan.