“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”

(Yes. 49:15)

Seorang remaja SMA kedapatan hamil. Dengan berbagai pertimbangan, keluarga memutuskan remaja ini mendapatkan pertolongan sebuah lembaga pelayanan yang bersedia merawat ibu-ibu hamil di luar nikah, demi mencegah tindakan aborsi. Mereka dapat memutuskan kemudian, apakah bayi yang dikandung akan dirawat sendiri atau diadopsi oleh orang lain. Setelah berunding dengan keluarga, remaja ini memutuskan untuk merelakan sang bayi diasuh oleh orangtua angkat. Namun, beberapa hari setelah proses adopsi itu, ia menangis karena rindu pada bayinya. Ia ingin bertemu, tetapi sayangnya tidak bisa. Ya, walaupun bayi itu lahir di luar kehendaknya, ia tetaplah ibu yang telah mengandung dan melahirkannya.

Apa yang diungkapkan Tuhan dalam bacaan hari ini sangatlah jelas. Apa pun yang terjadi, tidak ada ibu yang bisa melupakan anak yang pernah ada di dalam rahimnya. Menakjubkan. Selama ini, kita sering menemukan Allah dipanggil sebagai Bapa. Namun, di sini Ia menyatakan diri juga sebagai Ibu. Sejak membuka mata pertama kali di dunia, seorang bayi dapat merasa aman di dalam pelukan ibu. Dari ibulah seorang anak belajar mengenai kasih sayang. Betapa menakjubkan, karena Allah berkenan menjadi Ibu bagi kita.

DOA :

Di dalam kerahiman Allah, kami merasa aman dan dicintai. Amin.