RASA ROTI HIDUP DARI SURGA
Yohanes 6:35, 41-51
“Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga.”
(Yoh. 6:51)
Rasa roti sekarang ini bermacam-macam, dari rasa buah-buahan sampai rasa daging. Tentu saja, setiap rasa roti punya penggemarnya. Setiap rasa memberikan kenikmatan tersendiri bagi penggemarnya. Walaupun demikian, belum pernah ada rasa roti yang memberikan kedamaian sejati. Senikmat apa pun roti dari dunia ini, tak mampu membuat orang yang memakannya hidup selama-lamanya.
Yesus menyatakan bahwa Ia adalah roti hidup yang telah turun dari surga, roti yang memberikan hidup kekal bagi orang yang memakannya. Yesus memang menyatakan, “Roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia” (ay. 51). Namun, kata ‘roti’ yang Yesus nyatakan itu seharusnya tidak dipahami secara harfiah, melainkan suatu kiasan. Dengan mengatakan “roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,” Yesus ingin menegaskan bahwa hidup-Nya sungguh adalah berkat yang nilainya jauh melampaui roti atau makanan pokok apa pun di dunia ini. Rasa roti hidup dari surga itu memberikan kedamaian sejati. Orang yang memakannya, atau yang percaya kepada Yesus memperoleh hidup yang kekal.
Kalau kita percaya Yesus sebagai roti hidup dari surga, apa yang seharusnya kita lakukan? Kita sendiri tentu akan menjadi penggemar roti rasa hidup yang kekal itu. Kita selalu makan roti itu, dalam arti, kita terima, kecap, dan cerna hidup dan karya Yesus untuk hidup kita.
DOA :
Ya Kristus, aku ingin selalu makan roti hidup-Mu. Aku ingin menjadikan karya kasih-Mu sebagai bagian dari hidupku. Amin.
1Raj. 19:4-8; Mzm. 34:2-9; Ef. 4:25—5:2; Yoh. 6:35, 41-51
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama