30
Aug

SIAPA YANG MENJADI TUHAN?

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”

(Mat. 8:10)

 

 

Mark marah kepada Tuhan. Menurutnya Tuhan tidak adil. Ia merasa sia-sia saja percaya dan setia kepada Tuhan, sementara Tuhan tidak mengabulkan doanya. Ia sudah berdoa kepada Tuhan, agar bisa mendapatkan gadis pujaan hatinya. Tetapi apa yang terjadi? Gadis itu malah memilih orang lain. Di dalam segala hal, Mark merasa lebih unggul dari pemuda itu. “Ah, mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku?” pikir Mark gusar.

 

Sobat Lansia, apakah kita juga sering berpikir bahwa Tuhan sudah sepatutnya mengabulkan doa-doa kita? Sebelum kita berpikir lebih jauh soal ini, ada baiknya kita membaca kisah yang dituliskan di dalam Injil Matius 8:5-13. Kita menemukan bagaimana perwira Romawi yang adalah pejabat tinggi dapat dengan rendah hati memohon pertolongan kepada Tuhan bagi hambanya yang sakit lumpuh. Bayangkan, sampai di sini kita bisa kagum pada perwira ini. Ia peduli pada penderitaan hambanya. Ia juga menaruh hormat kepada Yesus dan menyadari keadaannya. Menurut hukum Yahudi, jika Yesus datang ke rumahnya, itu berarti Ia akan menjadi najis atau cemar. Itulah sebabnya ia hanya meminta Yesus memberikan perintah saja, maka ia akan tunduk. Inilah iman sejati. Kita hanya bergantung pada kasih karunia-Nya, bukan menggantikan Tuhan.

 

DOA :

Tuhan, kami hanya bergantung pada kasih karunia-Mu. Kami mau tunduk pada Tuhan. Jadilah kehendak Tuhan di dalam hidup kami. Amin.

Multiple Ajax Calendar

August 2021
S M T W T F S
« Jul   Sep »
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama