TAK DIABAIKAN
… apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
(Mzm. 8:5)
Rasanya tidak enak menjadi orang yang terabaikan. Bayangkan saat orang lain berbicara dengan asyik, bahkan hingga tertawa-tawa, kita tidak mengerti mengapa mereka tertawa. Sangat menyebalkan, bukan? Itulah kondisi yang dialami oleh Opa Redo. Memang ia sadar bahwa pendengarannya tidak berfungsi dengan baik. Dokter mengatakan dampak dari obat penurun tekanan darah yang ia minum sejak lama. Dalam keadaan seperti itu, Opa Redo hanya bisa meninggalkan mereka dengan sedih. Ia memilih sendirian berada di kamarnya yang sunyi. Apakah anak-anak dan cucunya tahu bahwa ia tidak berada di antara mereka lagi? Betapa sakitnya jika mereka bahkan tidak menyadari. Memang tidak enak menjadi orang yang terabaikan.
Mazmur 8 mengungkapkan hal yang sama sekali berbeda. Justru Daud mengungkapkan bagaimana Tuhan mengingat manusia. Ia sama sekali tidak mengabaikan manusia. Kesadaran itu justru muncul saat Daud melihat seluruh ciptaan Allah yang agung. Dibanding langit, bulan, dan bintang, manusia tidak ada apa-apanya. Kirakira begitulah. Lantas apa yang telah membuat Tuhan mengingat manusia, bahkan memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat? Inilah kasih Allah yang tak terbatas pada manusia.
DOA :
Di dalam keterbatasan kami, betapa bersyukurnya kami memiliki Allah dengan cinta yang tak terbatas. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama