1 Petrus 2:19-25

Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah  kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

(1Ptr. 2:25)

Terry sudah bekerja di sebuah perusahaan selama 15 tahun. Selama lima tahun terakhir, perusahaannya mengalami penurunan pendapatan secara drastis. Para karyawan di perusahaannya melihat bahwa akan ada kemungkinan efisiensi yang berdampak pada pengurangan karyawan. Akibatnya, banyak yang memutuskan pindah ke perusahaan lain. Sementara itu, banyak pula perusahaan yang mencoba merekrut Terry. Namun, jawaban Terry tetap sama, yaitu tidak mau meninggalkan  perusahaannya. Ia ingin setia kepada perusahaannya itu.

Kesetiaan adalah sebuah kondisi yang ditentukan oleh pribadi seseorang. Tindakan yang dilakukan oleh Yesus adalah bukti yang mencerminkan kesetiaan-Nya kepada kehendak Bapa-Nya. “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki” (ay. 23). Yesus sadar, bila Ia membalas dengan mencaci maki maka Ia akan sama dengan manusia berdosa dan tidak menampakkan kemuliaan Tuhan. Bila kita setia kepada Tuhan, maka tindakan kita pun harusnya menampakkan kemuliaan Tuhan. Mengapa? Karena kita memiliki gembala yang memelihara jiwa kita dan menuntun kita agar tidak tersesat (ay. 25); kita mengikuti Tuhan Sang Gembala kita dengan setia.

Youth, segala sesuatu dalam hidup kita adalah keputusan kita. Jika kita memutuskan untuk mengikut Kristus dengan setia, maka kita harus sadar akan ada konsekuensinya. Konsekuensi terberat adalah ditolak oleh dunia. Jika hal itu terjadi, ingatlah bahwa dunia bisa menolak kita, tetapi Tuhan tidak akan pernah menolak kita. Tuhan selalu menerima kita, bahkan  engan segala keberdosaan kita. Setialah kepada Sang Gembala yang selalu memelihara kita!

1. Apa yang Yesus ingin kita lakukan sebagai pengikut-Nya?

2. Apa yang akan kita lakukan bila mengalami hal seperti yang dialami Yesus?

Pokok Doa : Mengikuti tuntunan Sang Gembala untuk berjalan dalam kebenaran.