30
Aug

Gus Dur dan Ahok

Roma 15:1-6

Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat  …

(Roma 15:1)

 

Hampir semua orang Indonesia kenal dengan seorang bernama Ahok. Secara kinerja memang tidak bisa diragukan lagi. Jujur, tegas, bahkan kesan kasar lekat pada dirinya. Ahok memang memiliki kualitas dan kompetensi yang hebat, ditambah lagi tidak mau berkompromi dengan korupsi membuatnya cukup disegani bahkan ditakuti. Di balik nama besar yang dia sandang saat itu, Ahok juga pernah memiliki cerita yang pilu. Dulu, pada waktu mencalonkan diri menjadi bupati Bangka Belitung, ia sempat dicurangi dan coba digagalkan oleh lawan politiknya. Dia melewati jalan terjal dan bahkan jalan buntu dalam karier politiknya. Hingga suatu kali, Gus Dur datang untuk mendoakan Ahok agar dapat menjadi bupati, bahkan menjadi gubernur, lebih-lebih didoakan menjadi presiden. Gus Dur berkata, “Siapa bilang orang keturunan Tionghoa tidak bisa jadi bupati, gubernur saja bisa. Apalagi, menjadi presiden.”

 

Gus Dur mengajarkan nilai-nilai Kristus seperti yang dicatat oleh Rasul Paulus bahwa yang kuat wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat. Memang konteks saat itu adalah soal orang yang kaya dan orang miskin. Orang kaya ikut menanggung orang miskin agar orang miskin tetap bisa merasakan berkat Tuhan. Namun, “kuat” bukan hanya soal harta, bisa juga soal kuasa, pengaruh, dan lain-lain. Ketika Rasul Paulus makin tua, makin bijaksana dalam berkata-kata, maka tidak heran pembelaannya pun juga besar.

 

Teens, ketika Gus Dur makin tua, dia makin kuat dan berpengaruh, sehingga akhirnya dia mau menanggung yang lemah seperti Ahok. Ahok bukan hanya lemah secara politik karena dicurangi, melainkan juga lemah karena menganut agama “minoritas.” Teens, belajarlah merangkul yang lemah dan minoritas, baik karena status sosial, kuasa, atau pengaruh. Dengan demikian, kamu yang kuat bisa menjadi berkat bagi yang lemah.

Multiple Ajax Calendar

August 2021
S M T W T F S
« Jul   Sep »
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama