Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

(Mzm. 103:2)

Lupa adalah kondisi yang sering membuat kita kesal. Apalagi jika kita lupa urusan penting sehari-hari, seperti di mana meletakkan kacamata atau di mana menyimpan kunci rumah. Seiring dengan usia, sering kali kondisi ini semakin parah. Apalagi jika sampai menjadi gangguan seperti demensia, di mana terjadi penurunan fungsi otak, seperti hilangnya memori dan kemampuan menilai. Dokter biasanya menyarankan agar di usia lanjut sekalipun, kita tetap merancang agar otak aktif bekerja, misalnya dengan tetap membaca, menonton berita, mengisi teka-teki silang, menyusun puzzle atau aktivitas lainnya.

Ada dugaan, Daud menuliskan Mazmur 103 ketika ia sudah tua. Itu berarti ia mengalami tanda-tanda penuaan seperti kebanyakan orang. Termasuk di dalamnya penurunan daya ingat alias mudah lupa. Meski demikian, ia mengatakan kepada dirinya, agar tidak sekali pun melupakan kebaikan Tuhan. Mengapa Daud mengatakan hal ini? Pastilah karena ia telah mengalami perjalanan panjang bersama Tuhan. Sering kali Tuhan meluputkannya dari bahaya. Meskipun ia pernah melakukan kesalahan dan dosa yang memalukan, Tuhan mengampuninya. Jadi tidak ada kata yang lebih tepat selain pujilah Tuhan dan jangan lupakan kebaikan Tuhan.

DOA :

Tuhan, bimbinglah kami untuk dapat mengecap setiap kebaikan Tuhan dan membiarkannya memenuhi relung hati kami dan mengisi setiap tarikan nafas kami. Amin.