Iman tanpa Perbuatan: Mati
Yakobus 2:14-26
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
(Yakobus 2:17)
Suatu kali dalam pertandingan basket, Abdul dan Andre menjadi satu tim. Kedua orang itu dijuluki “Tiki-Taka” karena mereka selalu kompak dan sangat hebat. Namun, saat itu mereka tidak bisa bekerja sama dengan baik. Alasannya sederhana: beberapa hari sebelumnya mereka bersitegang karena bicara soal agama. Wajar, Abdul seorang Islam, sedangkan Andre seorang Kristen. Satu babak pertandingan basket berjalan, belum ada kerja sama yang baik di antara mereka. Memasuki babak kedua, tiba-tiba Abdul ditendang oleh lawan mereka. Melihat hal itu, sontak Andre langsung mengadang dan menegur lawan mereka. Tak lama berselang, Andre mengulurkan tangan kepada Abdul untuk membantunya berdiri. Pada saat mengulurkan tangan, keduanya saling bertatap mata dan seakan-akan ada sesuatu yang mereka simpan. Pada akhirnya, Abdul mau menerima uluran tangan Andre. Mereka pun memenangkan pertandingan dan berdamai kembali.
Kisah tersebut menggambarkan sesuatu yang penting; orang bisa membenci karena agama, padahal sebelumnya adalah sahabat karib. Bagaimana Kitab Suci merespons hal seperti itu? Yakobus memberi pandangan bahwa iman tidak boleh hanya berhenti pada pikiran lalu diperdebatkan. Iman haruslah menjadi tindakan dan perbuatan. Karena orang bisa beriman, bisa sangat saleh, bisa sangat luar biasa berdoa, bisa mati-matian mempertahankan ajaran agamanya, tetapi kalau pada akhirnya membenci, maka iman itu mati. Iman bisa hidup kalau dia berbuat, entah itu mengampuni, menolong, bertoleransi, dan lain-lain.
Teens, menjaga iman agar tetap menjadi perbuatan sangat penting. Makin kita berbuat dan melakukan sesuatu, maka makin hidup iman yang kita pelihara. Selamat berjuang dalam iman dan perbuatan!
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama