Markus 14:3-9

Namun, Yesus berkata, “Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.”

(Markus 14:6)

Apakah hadiah yang terindah menurutmu? Setiap orang memiliki kriteria yang berbeda tentang konsep hadiah yang terindah. Kita sepakat bahwa hadiah terindah belum tentu bisa diukur dengan nilai uang. Yang paling penting adalah ketulusan dan makna dari hadiah itu.

Dalam teks Alkitab kita hari ini diceritakan bahwa Yesus menerima sebuah hadiah yang bernilai tinggi. Pada saat Ia sedang makan bersama di rumah Simon, datanglah seorang perempuan yang membawa minyak narwastu murni. Minyak ini dapat dijual seharga tiga ratus dinar, senilai dengan upah kerja setahun. Nilai yang fantastis, bukan? Minyak ini kemudian dicurahkan ke atas kepala Yesus. Bisa kita bayangkan betapa semerbak wangi memenuhi ruangan itu. Alkitab tidak menyebutkan identitas perempuan ini, juga tidak dijelaskan apa maksudnya. Namun, penafsir Alkitab sepakat bahwa tindakan ini adalah wujud syukur dan adorasi terhadap Yesus. Sayangnya, tidak semua orang yang hadir menanggapi tindakan perempuan ini dengan positif. Ada orang yang mencibir dan menganggapnya sebagai pemborosan, serta berdalih lebih baik minyak itu dijual dan digunakan untuk menolong orang miskin. Argumen ini tidak sepenuhnya salah, tetapi Yesus membela perempuan ini. Yesus merasa apa yang Ia terima adalah suatu hal yang baik. Waktu Yesus berada bersama para murid tidaklah lama lagi. Perempuan ini mewujudkan rasa syukurnya dengan sesuatu yang begitu berharga karena ia menyadari perjumpaannya dengan Yesus jauh lebih bernilai dari apa pun di dunia.

Teens, pernahkah kamu berusaha menghitung kebaikan Tuhan dalam hidupmu? Sesungguhnya, semuanya itu tidak terhitung dan tidak dapat diukur secara duniawi. Bagaimanakah kamu akan merespons karya dan kebaikan Tuhan? Sudahkah kamu memberikan yang terbaik dan berharga bagi-Nya?