Markus 1:21-28

Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Apakah Engkau datang untuk membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”

(Markus 1:24)

Ada dua sahabat yang tak sengaja berjumpa di sebuah pesta pernikahan. Untuk melepas rindu dan mengabadikan momen, mereka ingin berfoto bersama. Namun, salah satu dari mereka merasa ragu untuk meminta tolong orang-orang di sekitar untuk membantu memfoto mereka. “Duh, enggak ada yang aku kenal,” ujarnya. “Tenang saja!” sahut sahabatnya, “Aku banyak kenalan di sini. Aku saja yang minta tolong, ya!”

Interaksi dan kerja sama dengan orang lain akan menjadi mudah jika kita sudah mengenal orang tersebut. Sebaliknya, ketidaktahuan akan membuat interaksi menjadi canggung. Teks Alkitab hari ini menceritakan sebuah adegan di mana Yesus pertama kali mengajar dalam rumah ibadat. Banyak orang yang takjub dan heran akan perkataan Yesus yang penuh kuasa. Orang-orang di sekitar-Nya makin takjub saat Yesus menghardik dan mengusir roh jahat yang merasuki seseorang di rumah ibadat itu. Di saat orang- orang terheran-heran akan kuasa Yesus, justru roh jahat yang diusir itulah yang lebih dulu mengenali Yesus: Yang Kudus dari Allah. Kudus dalam bahasa Yunaninya hagios, artinya adalah yang di’khusus’kan oleh Allah dan bagi Allah. Penyebutan identitas Yesus kembali menegaskan bahwa Ia benar-benar Mesias yang diutus Allah dengan segala kemahakuasaan-Nya. Namun, ada sebuah ironi yang tampaknya berusaha ditunjukkan oleh penulis Injil Markus. Dalam rumah ibadat yang penuh berisi orang-orang yang membaca dan merenungkan Kitab Suci, justru orang yang kerasukan inilah yang mengenali siapakah Yesus.

Teens, kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa pengetahuan akan Kitab Suci saja tidak cukup membuat kita hidup melakukan kebenaran. Keseharian kita perlu diisi dengan pengenalan yang benar akan siapakah Tuhan yang kita sembah sehingga kita mengerti apa yang Ia kehendaki untuk kita lakukan.