Amsal 14:1-9

Saksi yang setia tidak berbohong ….

(Ams. 14:5)

Kepercayaan adalah hal yang sangat berharga. Kepercayaan tidak mudah untuk didapatkan dan sangat sulit untuk dijaga. Namun, sayangnya, ada saja orang yang dengan mudahnya menukar kepercayaan yang tidak ternilai harganya dengan ketidakjujuran yang menurutnya bisa menguntungkan. Padahal, kenyataannya, tidak ada kebohongan yang menguntungkan.

Kejujuran tidak hanya menunjukkan ketulusan hati, tetapi juga rasa hormat kepada orang lain. Rasa hormat itu membuat kita enggan menipu orang yang memercayai kita. Lebih dari menghormati sesama, Amsal berkata bahwa sikap yang jujur menandakan penghormatan kita kepada Tuhan sendiri. Ketika seseorang berdusta, ia sebenarnya sedang menghina Tuhan Yang Mahatahu. Memang, bersikap jujur di tengah dunia yang sarat ketidakjujuran bisa dipandang sebagai suatu kebodohan oleh manusia, tetapi tidak di mata Tuhan. Bagi Tuhan, orang yang jujur, menunjukkan kesetiaan dan kebaikan itu berharga. Karena itu, ketika diperhadapkan pada pilihan untuk jujur atau tidak, ingatlah bahwa kita tidak saja sedang berurusan dengan manusia, tetapi juga dengan Tuhan. Tuhan tahu bilamana kita sedang menghormati-Nya atau tidak.

Youth, berbohong adalah dosa yang merusak dan tidak disenangi Tuhan. Kebohongan mengakibatkan penderitaan. Kebohongan selalu memperanakkan kebohongan. Ketika satu kebohongan dilakukan maka akan lahir kebohongan lainnya. Oleh karena itu, katakanlah kebenaran! Beranikanlah diri untuk menerima konsekuensi dari kesalahan yang dilakukan. Ingatlah, kebohongan tidak akan menyelamatkan, melainkan menjerumuskan!

1. Apa yang bisa dilakukan untuk terus menjadi saksi yang jujur?

2. Bagaimana cara mengendalikan diri supaya tidak mudah berdusta?

Pokok Doa : Jadi saksi yang dipercaya.